Selamat datang di artikel Indosurta Cikarang, kalian pernah mendengar tentang menentukan Azimuth dan Back Azimuth? pengukuran ini sudah umum di kalangan para surveyor. Sebagai calon surveyor anda harus mengetahui tentang ini, yuk disimak penjelasannya.
Menentukan Azimuth dan Back Azimuth merupakan sebuah teknik yang perlu anda kuasai dalam kegiatan survey pemetaan utamanya dengan menggunakan metode terestris. Karena prinsip dasar pengukuran dan perhitungan dari metode ini memerlukan nilai azimuth dalam algoritmanya.
Pengertian Azimuth dan Back Azimuth
Azimuth yaitu sudut yang terbentuk antara arah utara dan objek yang di targetkan. Azimuth biasanya di dapat dari pengukuran sudut menggunakan Kompas atau alat pengukur sudut lainnya seperti theodolite maupun total station.
Beli juga : GPS Geodetic Hi – Target V500 GNSS RTK
Sementara Back Azimuth yaitu sudut yang yang di bentuk antara arah utara dan objek yang di targetkan dengan arah berlawan arah jarum jam. Dengan kata lain, back azimuth adalah kebalikan dari azimuth. Kemudian, back azimuth biasanya di gunakan untuk mengontrol nilai azimuth supaya di dapatkan nilai yang sesuai. Jika nilai sudut azimuth dan back azimuth di jumlahkan, maka akan di dapatkan total sudut 360o.
Cara menentukan Azimuth dan Back Azimuth?
Terdapat beberapa cara yang dapat di lakukan untuk menentukan azimuth, di antaranya adalah :
- Menggunakan alat ukur sudut
Pengukuran Azimuth dengan menggunakan alat ukur sudut di lakukan secara langsung di lapangan. Alat yang dapat di gunakan seperti Total Station, Theodolite ataupun Kompas bidik. Kompas bidik, biasanya sudah memiliki nilai bacaan sudut, dimana nilai nol akan selalu menunjuk pada arah utara.
Sehingga, untuk mendapatkan nilai sudut azimuth, Kompas hanya perlu di arahkan pada suatu objek dan kita akan mendapatkan nilai azimuth dari objek tersebut.
- Menggunakan perhitungan
Untuk perhitungan nilai sudut azimuth dapat di lakukan dengan melalui perhitungan matematis. Perhitungan ini di perlukan dua titik yang telah di ketahui koordinatnya.
Misalkan, untuk mencari nilai azimuth antara titik A dan titik B, maka di perlukan nilai koordinat titik A dan titik B. Perhitungan dapat di lakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana, perhitungan tersebut memiliki syarat kuadran sebagai berikut:
Kemudian untuk menentukan Back Azimuth yaitu dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :
- Bila azimuth lebih dari 180°, maka back azimuthnya ialah azimut di kurangi 180°. Contoh, azimuth yang di peroleh 240° maka back azimuthnya ialah 240° – 180° = 60°.
- Bila azimuth kurang dari 180°, maka back azimuthnya ialah azimuth di tambah 180°. Contoh, azimuth yang di peroleh 70° maka back azimuthnya ialah 70° + 180° = 250°.
- Bila azimuth tepat 180°, maka back azimuthnya ialah 0° atau 360°.
Gimana sobat, sampai sini jadi paham kan mengenai pengertian dan cara menentukan Azimuth dan Back Azimuth. Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa baca artikel Indosurta Cikarang lainnya ya.
Sumber : pramukaria.id
Baca juga : Apa itu fase dan pseudo-range pada GPS/GNSS?